Kemenangan Persisam Putra Samarinda dari Arema Indonesia, Rabu (1/2) sore tadi tak lepas berkat torehan satu gol dari Yongki Aribowo. Bahkan, gol pembuka kemenangan Pesut Mahakam lahir dari kaki eks pemain Arema yang sempat keluar masuk timnas Indonesia itu.
Seusai pertandingan, pria kelahiran Tulungagung itu mengungkapkan pertandingan memang cukup dilematis baginya. Sebagai mantan idola publik Malang, dia pun berusaha menghargai perasaan Aremania.
“Waktu masih bermain di Arema, aku dekat sama Aremania dan Aremanita. Pertandingan tadi memang sangat dilematis, tapi aku berusaha profesional. Siapapun lawannya termasuk mantan klub, aku tak peduli. Sorry Aremania,” ungkapnya.
Namun ada hal menarik saat Yongki berhasil membobol gawang Arema. Yongki justru merayakan gol dengan ekspresi dingin. Hal ini berbeda dengan selebrasi-selebrasi sebelumnya. Bahkan, sesaat setelah menceploskan si kulit bundar, Yongki memilih bereaksi dengan menyatukan dua telapak tangannya ke arah ratusan Aremania yang memadati Gate 1 Tribun VIP Stadion Segiri Samarinda.
Pemain yang khas dengan nomor punggung 23 itu mengakui hal tersebut dilakukannya demi menjaga perasaan Aremania. “Kita tahu Arema saat ini berada di posisi sulit. Banyak permasalahan yang terjadi di sana. Sebagai mantan pemain Arema, aku ingin menjaga perasaan Aremania. Tapi di sisi lain, aku adalah profesional yang harus memberikan kemenangan untuk Pusamania dan Persisam,” tandasnya. (Abe)
Ekspresi Yongki Aribowo sesaat setelah menjebol gawang Arema. Rabu (1/2) sore di Stadion Segiri.
“Waktu masih bermain di Arema, aku dekat sama Aremania dan Aremanita. Pertandingan tadi memang sangat dilematis, tapi aku berusaha profesional. Siapapun lawannya termasuk mantan klub, aku tak peduli. Sorry Aremania,” ungkapnya.
Namun ada hal menarik saat Yongki berhasil membobol gawang Arema. Yongki justru merayakan gol dengan ekspresi dingin. Hal ini berbeda dengan selebrasi-selebrasi sebelumnya. Bahkan, sesaat setelah menceploskan si kulit bundar, Yongki memilih bereaksi dengan menyatukan dua telapak tangannya ke arah ratusan Aremania yang memadati Gate 1 Tribun VIP Stadion Segiri Samarinda.
Pemain yang khas dengan nomor punggung 23 itu mengakui hal tersebut dilakukannya demi menjaga perasaan Aremania. “Kita tahu Arema saat ini berada di posisi sulit. Banyak permasalahan yang terjadi di sana. Sebagai mantan pemain Arema, aku ingin menjaga perasaan Aremania. Tapi di sisi lain, aku adalah profesional yang harus memberikan kemenangan untuk Pusamania dan Persisam,” tandasnya. (Abe)
